Dialog GUSDUR dan Santri

0
21.52.00


Santri : "Ini semua gara-gara Nabi Adam, ya Gus!"
Gus Dur : "Loh, kok tiba-tiba menyalahkan Nabi Adam, kenapa Kang."
Santri : "Lah iya, Gus. Gara-gara Nabi Adam dulu makan buah terlarang, kita sekarang merana. Kalau Nabi Adam dulu enggak tergoda Iblis kan kita anak cucunya ini tetap di surga. Enggak kayak sekarang, sudah tinggal di bumi, eh ditakdirkan hidup di Negara terkorup, sudah begitu jadi orang miskin pula. Emang seenak apa sih rasanya buah itu, Gus?"
Gus Dur : "Ya tidak tahulah, saya kan juga belum pernah nyicip. Tapi ini sih bukan soal rasa. Ini soal khasiatnya."
Santri : "Kayak obat kuat aja pake khasiat segala. Emang Iblis bilang khasiatnya apa sih, Gus? Kok Nabi Adam bisa sampai tergoda?"
Gus Dur : "Iblis bilang, kalau makan buah itu katanya bisa menjadikan Nabi Adam abadi."
Santri : "Anti-aging gitu, Gus?"
Gus Dur : "Iya. Pokoknya kekal."
Santri : "Terus Nabi Adam percaya, Gus? Sayang, iblis kok dipercaya."
Gus Dur : "Lho, Iblis itu kan seniornya Nabi Adam."
Santri : "Maksudnya senior apa, Gus?"
Gusdur : "Iblis kan lebih dulu tinggal di surga dari pada Nabi Adam dan Siti Hawa."
Santri : "Iblis tinggal di surga? Masak sih, Gus?"
Gus Dur : "Iblis itu dulunya juga penghuni surga, terus di usir, lantas untuk menggoda Nabi Adam, iblis menyelundup naik ke surga lagi dengan berserupa ular dan mengelabui merak sang burung surga, jadi iblis bisa membisik dan menggoda Nabi Adam."
Santri : "Oh iya, ya. Tapi, walau pun Iblis yang bisikin, tetap saja Nabi Adam yang salah. Gara–garanya, aku jadi miskin kayak gini."
Gus Dur : "Kamu salah lagi, Kang. Manusia itu tidak diciptakan untuk menjadi penduduk surga. Baca surat Al-Baqarah : 30. Sejak awal sebelum Nabi Adam lahir… eh, sebelum Nabi Adam diciptakan, Tuhan sudah berfirman ke para malaikat kalo Dia mau menciptakan manusia yang menjadi khalifah (wakil Tuhan) di bumi."
Santri : "Lah, tapi kan Nabi Adam dan Siti Hawa tinggal di surga?"
Gus Dur : "Iya, sempat, tapi itu cuma transit. Makan buah terlarang atau tidak, cepat atau lambat, Nabi Adam pasti juga akan diturunkan ke bumi untuk menjalankan tugas dari-Nya, yaitu memakmurkan bumi. Di surga itu masa persiapan, penggemblengan. Di sana Tuhan mengajari Nabi Adam bahasa, kasih tahu semua nama benda. (lihat Al- Baqarah : 31).
Santri : "Jadi di surga itu cuma sekolah gitu, Gus?"
Gus Dur : "Kurang lebihnya seperti itu. Waktu di surga, Nabi Adam justru belum jadi khalifah. Jadi khalifah itu baru setelah beliau turun ke bumi."
Santri : "Aneh."
Gus Dur : "Kok aneh? Apanya yang aneh?"
Santri : "Ya aneh, menyandang tugas wakil Tuhan kok setelah Nabi Adam gagal, setelah tidak lulus ujian, termakan godaan Iblis? Pendosa kok jadi wakil Tuhan."
Gus Dur : "Lho, justru itu intinya. Kemuliaan manusia itu tidak diukur dari apakah dia bersih dari kesalahan atau tidak. Yang penting itu bukan melakukan kesalahan atau tidak melakukannya. Tapi bagaimana bereaksi terhadap kesalahan yang kita lakukan. Manusia itu pasti pernah keliru dan salah, Tuhan tahu itu. Tapi meski demikian nyatanya Allah memilih Nabi Adam, bukan malaikat."
Santri : "Jadi, tidak apa-apa kita bikin kesalahan, gitu ya, Gus?"
Gus Dur : "Ya tidak seperti itu juga. Kita tidak bisa minta orang untuk tidak melakukan kesalahan. Kita cuma bisa minta mereka untuk berusaha tidak melakukan kesalahan. Namanya usaha, kadang berhasil, kadang enggak."
Santri : "Lalu Nabi Adam berhasil atau tidak, Gus?"
Gus Dur : "Dua-duanya."
Santri : "Kok dua-duanya?"
Gus Dur : "Nabi Adam dan Siti Hawa melanggar aturan, itu artinya gagal. Tapi mereka berdua kemudian menyesal dan minta ampun. Penyesalan dan mau mengakui kesalahan, serta menerima konsekuensinya (dilempar dari surga), adalah keberhasilan."
Santri : "Ya kalo cuma gitu semua orang bisa. Sesal kemudian tidak berguna, Gus."
Gus Dur : "Siapa bilang? Tentu saja berguna dong. Karena menyesal, Nabi Adam dan Siti Hawa dapat pertobatan dari Tuhan dan dijadikan khalifah (lihat Al-Baqarah: 37). Bandingkan dengan Iblis, meski sama-sama diusir dari surga, tapi karena tidak tobat, dia terkutuk sampe hari kiamat."
Santri : "Ooh…"
Gus Dur : "Jadi intinya begitulah. Melakukan kesalahan itu manusiawi. Yang tidak manusiawi, ya yang iblisi itu kalau sudah salah tapi tidak mau mengakui kesalahannya justru malah merasa bener sendiri, sehingga menjadi sombong."
Santri : "Jadi kesalahan terbesar Iblis itu apa, Gus? Tidak mengakui Tuhan?"
Gus Dur : "Iblis bukan atheis, dia justru monotheis. Percaya Tuhan yang satu."
Santri : "Masa sih, Gus?"
Gus Dur : "Lho, kan dia pernah ketemu Tuhan, pernah dialog segala kok."
Santri : "Terus, kesalahan terbesar dia apa?"
Gus Dur : "Sombong, menyepelekan orang lain dan memonopoli kebenaran."
Santri : "Wah, persis cucunya Nabi Adam juga tuh."
Gus Dur : "Siapa? Ente?"
Santri : "Bukan. Cucu Nabi Adam yang lain, Gus. Mereka mengaku yang paling bener, paling sunnah, paling ahli surga. Kalo ada orang lain berbeda pendapat akan mereka serang. Mereka tuduh kafir, ahli bid'ah, ahli neraka. Orang lain disepelekan. Mereka mau orang lain menghormati mereka, tapi mereka tidak mau menghormati orang lain. Kalau sudah marah nih, Gus. Orang-orang ditonjokin, barang-barang orang lain dirusak, mencuri kitab kitab para ulama. Setelah itu mereka bilang kalau mereka pejuang kebenaran. Bahkan ada yang sampe ngebom segala loh."
Gus Dur : "Wah, persis Iblis tuh."
Santri : "Tapi mereka siap mati, Gus. Karena kalo mereka mati nanti masuk surga katanya."
Gus Dur : "Siap mati, tapi tidak siap hidup."
Santri : "Bedanya apa, Gus?"
Gus Dur : "Orang yang tidak siap hidup itu berarti tidak siap menjalankan agama."
Santri : "Lho, kok begitu?"
Gus Dur : "Nabi Adam dikasih agama oleh Tuhan kan waktu diturunkan ke bumi (lihat Al- Baqarah: 37). Bukan waktu di surga."
Santri : "Jadi, artinya, agama itu untuk bekal hidup, bukan bekal mati?"
Gus Dur : "Pinter kamu, Kang!"
Santri : "Santrinya siapa dulu dong? Gus Dur."


Sumber : Perpustakaan Universitas Menyan Indonesia (UMI)

0 komentar:

Catatan Lebaran Si Jomblo

0
14.42.00


Hari ini saya tiba-tiba teringat dengan blog saya (lebih tepatnya inget kalo ternyata saya punya blog). Ditengah masa-masa libur lebaran ini saya akhirnya memutuskan membuat coretan kecil biar blog ini ada isinya :D karena saya sadar sesadar-sadarnya bahwa blog ini kudet buanget alias kurang update. Udah blog gak penting, kudet lagi, mau jadi apa nantinya?? padahal awal-awal saya bikin blog ini udah diniatin buat update tiap hari gitu untuk mengasah kemampuan menulis saya. Eh..bukan mengasah sih tapi lebih tepatnya belajar menulis.

Setelah sholat dzuhur tadi saya tiba-tiba kepikiran untuk nulis apalah terserah yang penting bisa dibaca. Akhirnya saya putuskan membuat coretan ini. Itung-itung daripada nganggur cuma nonton YouTube terus sesekali nulis lah biar ada kegiatan.

Hari ini tepatnya lebaran ke 4. Saya nggak pergi kemana-mana karena hari ke 1 dan ke 2 kemaren udah kejar tayang silaturahmi ke rumah sodara2. Jadi kemaren dan hari ini full dirumah aja, gak ada kegiatan, boring, dan sendiri...#musiksedih :(

Lebaran tahun ini masih sama dengan lebaran tahun sebelumnya, biasa dan gak ada yang spesial termasuk masalah teman spesial -_- Dan setiap silaturahmi ke tempat sodara masih ada sesi tanya jawab perihal perjodohan. Untungnya saya sudah kebal terhadap interogasi seperti ini jadi jauh-jauh hari saya sudah mempersiapkan mental jika nanti ada yang tanya Kapan??

Yang berbeda adalah setelah lebaran ini nanti adik saya yang bungsu akan menikah :| (hening sejenak). Disatu sisi moment ini bisa mengalihkan perhatian saudara-saudara saya tentang status jomblo yang masih konsisten saya pertahankan dari tahun ketahun. Dan itu tentu saja membuat saya sedikit bernafas lega. Tapi disisi lain ada sedikit rasa gimana gitu yang gak bisa dijelasin dengan kata-kata. Karena dulu saya berniat untuk lebih dulu membangun rumah tangga, eh..sekarang ternyata takdir berkata lain dan saya disalip dari belakang dengan tiba-tiba...wtf -_-

Tapi ah sudahlah, sebaik-baik rencana manusia pasti rencana Tuhan jauh lebih baik. Hanya kalimat itu yang bisa menghibur kegalauan saya saat ini (meskipun aslinya gak galo2 amat sih). Siapa tau setelah ini tiba-tiba saya ketemu jodoh saya trus menikah, semoga saja. Wah...ngarep buangett. Apalagi di usia saya sekarang ini sudah mendekati fase-fase penuaan secara terpaksa karena aslinya jiwa saya tetap muda dan membara..jreng jreenggg...

Dan saat ini saya sedang giat melakukan negosiasi alias bribik sana bribik sini siapa tau ada bidadari yang nyantol kemudian tak jadiin istri. Karena tentu saja saya tidak bisa terus menanggung status jomblo ini lama-lama sedangkan dari segi lahir bathin itu saya sehal wal afiat dan 100% normal lho (bisa cek barang untuk memastikan keasliannya).

Untuk itu saya tetap optimis semua akan lengser pada waktunya seperti Pak Harto yang lengser dari kursi kepresidenan. Masalah cepat atau lambat itu no matter yang penting endingnya tetep punya pasangan yang beda jenis dan bukan sejenis. itu saja.

0 komentar:

Sunday is Lazy Day Tapi Nggak Harus Malas-malasan Juga Kan?

0
18.38.00


Setelah beberapa hari disibukkan dengan rutinitas kerjaan yang melelahkan akhirnya libur pun tiba, oh...senangnya (padahal biasa aja). Emang udah resiko melajang sih, jadinya minggu itu bukan sesuatu yang spesial gitu deh. Tapi ada yang beda hari ini, bukan karena pergi jalan sama gebetan, tapi karena seharian ini saya bener-bener gak ada kegiatan yang menguras tenaga dan keringat. Yup, hari ini saya bebas bermalas-malasan di kamar, nonton youtube, tidur, bangun, tidur lagi sampek capek sendiri.

Menyenangkan tapi juga melelahkan. Loh...kok gitu? iya, soalnya biasanya pas libur weekend gini selalu aja ada kegiatan sosial kemasyarakatan yang musti saya kerjakan. Bukan kegiatan organisasi, tapi kegiatan kerja bakti dalam skala kecil yaitu di rumah sendiri. Kebetulan pada minggu-minggu sebelumnya sedang ada renovasi rumah, jadi saya ikutan cawe-cawe sebisanya. Sebenarnya bukan murni keinginan saya secara sukarela kerja bakti, tapi lebih karena berbakti dengan Orang tua. Jadi ketika saya disuruh ini itu, saya tidak akan menolaknya, biar keliatan jadi anak yang penurut.

Tapi hari libur kali ini ternyata lain dari biasanya. Biasanya selalu ada saja yang harus saya kerjakan, tapi ini tadi bisa fullday males-malesan. Seneng sih, tapi setelah dirasa-rasain ternyata membosankan juga seharian cuma makan, duduk, tiduran, sampai tidur beneran. Tidak ada kegiatan olah tubuh yang saya lakukan seperti minggu-minggu sebelumnya sehingga rasanya ada yang kurang, bahkan ketika bangkit dari lazy time rasanya kayak orang sakit. Gimana sih, susah buat dijelasin, yang jelas rasanya gak enak gitu.

Bermalas-malasan pada waktu libur itu memang sudah hak kita, sebagai ajang balas dendam setelah capek kerja terus. Tapi kalau menurut saya pribadi ternyata itu bukan pilihan yang tepat untuk obat penghilang lelah kita. Emang sih kelihatannya kita bisa nyantai, enak-enakan dirumah. Tapi setelah weekend selesai itu justru akan membuat kita sulit move on dari hari libur yang menyenangkan. Efeknya badan pegel-pegel, kadar semangat menurun dan biasanya besok pada hari senin ketika kita memulai aktivitas seperti biasanya maka akan diserang rasa kantuk yang luar biasa dan malas untuk mengerjakan tugas kerjaan kita.

Jadi, daripada dipake hari libur nggak ngapa-ngapain mendingan dipake untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat. Kerjakan yang ringan-ringan saja yang penting kita ada kesibukan yang mengalihkan godaan untuk bergumul dengan bantal dan guling. Selain bermanfaat buat kesehatan tubuh kita karena gerak itu termasuk olahraga yang paling ringan, juga bermanfaat buat keluarga kamu, lingkungan kamu, juga untuk bangsa dan negara.

0 komentar:

Melawan Malas

0
05.44.00


Sebenernya saat ini saya masih mentok pada masalah yang sama soal blog ini. Yup..saya masih bingung mau nulis tentang apa biar blog ini keliatan aktif terus. Minim referensi, minim pengalaman, minim pengetahuan, minim keahlian tentang dunia tulis menulis, minim harta dan masih banyak keminiman lain yang saya punya. Yah...memang saya sendiri juga sadar tentang semua keminiman tadi, mungkin itu untuk intropeksi diri saya agar lebih bisa mengenali apa yang sebenarnya jadi minat saya.

Meskipun saya punya seabrek keminiman yang sudah mengendap dan mendarah daging dalam diri saya, tapi dari beberapa orang yang sudah punya prestasi dibidangnya masing-masing yang saya tau atau minimal pernah liat di TV atau baca karyanya di blog pribadi mereka, mereka selalu memberikan motivasi positif agar tetap semangat untuk meraih apa yang kamu cita-citakan. Tak peduli seperti apapun kekurangan yang kamu miliki, Tuhan pasti menyisipkan kelebihan yang bisa kamu maksimalkan.

Nah...dari motivasi-motivasi itulah akhirnya saya berpikir kalau saya cuma diam saja merenungi segala kekurangan yang saya miliki, maka kapan saya akan tau dimana letak kelebihan yang diselipkan oleh Tuhan kepada saya? padahal Life must go on, waktu akan terus berjalan seiring berputarnya bumi yang tidak pernah dirasakan oleh penduduk bumi. Mau kita merenungi nasib sampek ubanan atau sampai 7 turunan dan 7 tanjakan, kita tidak akan merasakan perubahan jika kerjaannya cuma merenung dan merenung. Meskipun dalam renungan tersebut ada terselip mimpi-mimpi yang menggairahkan, apalagi jika abis liat profil orang sukses, impian tetaplah impian yang hanya membuat kita hidup dalam angan-angan hidup enak, masa depan cerah dan bla bla bla. Jika kita tidak berusaha mewujudkan impian itu, apakah semuanya akan terwujud? enggak kan?

Tapi jika kita ditakdirkan untuk sukses gimana?kan gak ada yang tau. Hanya Tuhanlah yang memegang kunci rahasianya. Oke..betul, memang Tuhan yang memegang peranan penting dalam hidup kita, tapi apa Tuhan akan memberikannya secara cuma-cuma jika kita tidak berusaha untuk mewujudkan keinginan kita? Kayaknya nggak deh. Kita diwajibkan untuk ikhtiar agar Tuhan bisa memberikan apa yang pantas diberikan kepada kita.

Cukup...kok jadi ngomongin masalah ketuhanan YME tadi gimana ceritanya sih. Poin pentingnya sebetulnya adalah melawan rasa malas yang hinggap pada diri kita dan menggerogoti semua pemikiran kita secara sporadis. Yup, seringkali kita tidak jadi mengerjakan sesuatu karena malas. Contoh realnya seperti saya yang masih tergoda rasa malas untuk udate blog ini. Kemudian gagal mendapatkan sesuatu yang kita impikan karena rasa malas. Malas menjadi momok yang menakutkan yang akan menjadi musuh utama kita sebelum memerangi penjajah. Karena biasanya malas itu enak, malas itu menyenangkan, dan malas itu adalah tidak rajin.

Oleh karena itu buanglah malasmu pada tempatnya. karena rasa malas yang dipelihara dengan kasih sayang itu akan merugikan kita sendiri. Disaat semua orang sudah move on dari posisi dimana kita sama-sama berada sekarang, kita masih tetap disini dengan melakukan hal yang sama, akhirnya munculah penyesalan pada endingnya karena ternyata Doraemon tidak datang membantu kita. Dan kita tidak akan bisa mengulangi saat-saat dimana rasa malas itu memunculkan reaksi kimia pada diri kita. Jika sudah seperti itu kamu mau apa? Maka, sebelum terjadi hal yang mengecewakan kita kedepannya, alangkah baiknya kalau kita mulai mengontrol rasa malas yang sudah terlanjur melekat pada tubuh kita sekarang sebelum sampai pada episode penyesalan.

Keep Spirit!!!

0 komentar:

Karena Ragu-Ragu

0
05.48.00


Sore tadi hujan deras kembali mengguyur kota reyog, sama seperti beberapa hari belakangan ini. Sebenarnya menurut siklus ini sudah waktunya masuk musim kemarau, tapi sepertinya Tuhan punya rencana lain dibalik hujan akhir-akhir ini. Entah rencana apa itu saya tidak tau karena saya bukan salah satu diantara malaikat yang ditugaskan mengatur cuaca di dunia.

Tidak ada firasat aneh yang saya rasakan sebelumnya, saya beraktifitas seperti biasanya, setelah sholat maghrib berjamaah di musholla dekat rumah (maklum anak sholeh, karena saya cowok jadi bukan sholihah) saya pulang ke rumah. Setelah mengaji sebentar, kemudian saya mengecek HP dan ternyata ada SMS masuk dari adik yang minta dijemput di terminal karena baru pulang dari diklat di luar kota. Beberapa saat kemudian saya bersiap-siap untuk berangkat. Kemudian memilih motor yang mau saya pakai untuk menjemput adik. Disitu saya sempat bingung mau pakai motor yang mana, bukan karena pilihannya terlalu banyak seperti di dealer, motornya sih cuma 2 tp yang satu sudah saya masukkan kedalam rumah dan yang satunya ada diluar, di teras rumah bulek saya. Awalnya saya sudah berniat pakai motor saya sendiri, tapi kemudian ragu dan saya urungkan niat saya mengeluarkan motor saya yang didalam rumah. Akhirnya saya putuskan untuk menggunakan motor adik saya yang ada diluar.

Fix, beberapa saat kemudian saya berangkat menyusuri jalanan yang basah setelah diguyur hujan sore tadi. Ditengah perjalanan sebelum keluar dari gerbang desa terjadilah tragedi yang tidak disangka-sangka yaitu tragedi tali kotang..eh..bukan..tapi tragedi kecelakaan tunggal yang menyebabkan saya harus merasakan basahnya aspal jalanan desa. Kejadian itu sungguh tak disangka-sangka, entah karena kurang fokus atau gimana saya juga gak habis pikir. Bermula saat saya sedikit mengalihkan pandangan kearah motor saya tiba-tiba didepan sudah ada motor yang dikendarai bapak-bapak bersama anaknya baru belok dari pertigaan dengan santainya dan begitu saya sadar kalau saya akan menabrak karena jaraknya sudah terlalu dekat hanya tinggal beberapa centimeter saja motor saya sudah dipastikan akan menyenggol bagian belakang motor bapak itu. Kemudian dengan reflek saya mengerem, karena saya sudah ainul yaqin bahwa kalau tidak saya rem dipastikan bapak itu pasti akan terjatuh karena saya tabrak. Dan sett....brakkkkk...saya terjatuh terguling ditengah aspal yang basah itu seperti Mark Marquez terjatuh ketika akan menyalip Valentino Rossi.

Demi dewa..ini sungguh diluar skenario, bukan rekayasa karena kejadian itu terjadi sangat cepat dan tau-tau saya sudah tiduran di aspal dengan santainya..wtf. Itu terjadi karena saat saya mengerem mendadak otomatis ban motor saya yang memang sudah halus seperti pipinya dian sastro itu slip. Apalagi ditunjang dengan kondisi aspal yang licin maka sudah dipastikan saya akan nge-drift bebas dijalanan. Cuma sayangnya drifting saya masih amatir jadi gagal berhenti dengan mulus. Meskipun begitu alhamdulillah saya tidak apa-apa, hanya luka lecet sedikit kenang-kenangan dari aspal. Begitu juga bapak-bapak yang tadi hampir saya tabrak, beliau menghampiri saya dan menanyakan kondisi saya, saya bilang tidak apa-apa. Kemudian saya pun berdiri dan melihat kondisi motor saya, Alhamdulillah tidak ada kerusakan serius dan saya pun bisa melanjutkan perjalanan saya lagi dengan sensasi cenut-cenut dan sedikit perih dari luka lecet tadi. Tidak apa-apa karena saya cowok jadi tidak boleh manja hanya luka segini.

Setelah menjemput adik saya dan pulang kerumah kemudian membersihkan luka, saya sedikit merenung kenapa tadi bisa sampai tidak fokus yang berakibat fatal. Mungkin ini karena dari rumah saya sudah ragu-ragu, keluar masuk rumah sampai beberapa kali sebelum berangkat. Dan mungkin memang tadi lupa berdo'a, eh..tapi seingat saya sudah lho..atau mungkin..ah..mungkin emang lupa. Yang jelas sudah takdirnya jatuh kok, mungkin untuk mengingatkan saya agar lebih hati-hati lagi ketika berkendara.

Pesan saya sebelum keluar rumah sebaiknya jangan ragu-ragu, karena bisa jadi itu pertanda akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan. Bukan berarti akan terjadi kecelakaan, tapi bisa saja akan terjadi hal lain yang tidak diinginkan seperti ketemu orang gila misalnya, atau ketemu saya dijalan, kan juga termasuk bencana kecil.

0 komentar:

Blogger Wanna Be

0
23.19.00


Blogger adalah salah satu media untuk menyampaikan berbagai informasi dan menyalurkan hobi, terutama hobi menulis. Blog menjadi sarana yang pas dan tepat dimana seseorang dapat mencurahkan apa yang sedang ia pikirkan. Meskipun sekarang sudah banyak media sosial seperti Facebook dan Twitter yang juga menjadi media curhat yang simple dan sangat mudah digunakan untuk orang yang baru mengenal internet sekalipun, tapi blogger tetep ramai peminatnya, termasuk saya..hehe.

Untuk menjadi seorang blogger handal tentu saja diperlukan keahlian menulis artikel yang mumpuni. Yeah..kalau menurut saya sih kayak gitu. Lalu gimana kalo kamu merasa gak punya keahlian dibidang itu? Tapi kamu pengen jadi blogger? Ya nekat dong, kayak saya ini..hehe. Jujur saya akui saya gak punya keahlian sama sekali dalam dunia tulis menulis, tapi saya suka membaca artikel-artikel yang dibuat para blogger yang sudah malang melintang di jagat blogger. Itu alasannya kenapa saya bikin blog ini. Yes, I'm blogger wanna be. Saya punya keinginan punya blog sendiri, kemudian menulis artikel sendiri, punya penggemar sendiri, meskipun akhirnya cuma saya baca sendiri. Tapi gak apa-apa karena saya memang sudah terbiasa sendiri. wtf -_-

Sebelum kamu lebih bingung lagi setelah membaca artikel ini, silahkan berhenti membaca sampai disini, karena saya tidak bertanggung jawab kalo setelah baca artikel ini kamu jadi menyesal seumur hidup karena sudah kehilangan waktu yang seharusnya bisa kamu pakai untuk melakukan hal lain yang lebih berguna seperti boker misalnya. Percayalah, boker lebih bermanfaat daripada sekedar membaca tulisan gak penting ini.

Oke, selanjutnya saya juga bingung mau menulis apa lagi karena seperti yang saya jelaskan diatas kalo saya tidak punya keahlian menulis artikel yang menarik. Sekarang saya mau berdo'a dulu biar update selanjutnya saya bisa menulis artikel yang lebih bagus lagi.

0 komentar: